Pada
tanggal 26-30 Desember 2012 kemaren
aku ikut PDT (Penggembaraan Desember Tradisional),
pada hari itu aku
jalan kaki sampai basecamp. Awalnya
berjalan dari museum Diponegoro, karena PDT ini mengambil rute Diponegoro. Hari
pertama bacecamp berada di kecamatan Minggir dan itu jauh sekali, mungkin
sekitar 40km.
Hari pertama itu mungkin cukup melelahkan, karena memang benar-benar fisik kita
itu diuji. Disetiap akan menuju basecamp ada Pos-pos untuk istrahat dan
mengerjakan tugas dari panitia. Diperjalanan, semua teman-teman dari Mansa(MAN satu) bernyanyi yel-yel
untuk memberi semangat. Sampai di basecamp kira-kira jam 19.00 malam. Aku dan teman-teman langsung mendirikan
Biovac untuk beristirahat selama satu
malam.
Dipagi harinya aku dan teman-teman meneruskan perjalanan
ke basecamp selanjutnya. Basecamp berada di lapangan Brimop Sentolo. Rutenya
mungkin sekitar 40km juga, tetapi jalan yang dilewati itu naik turun bukit jadi
perjalanannya begitu melelahkan. Dan disepanjang perjalanan itu sangat jauh
dari rumah penduduk, jadi minum pun susah. Sampai di basecamp sentolo sekitar
jam lima
sore. Badan sudah pegal-pegal dan sakit semua, tetapi semangat dan pantang menyerah
tak akan hilang. Hari ketiga
perjalanan menuju ke Bibis bantul dan itu perjalanan yang paling jauh sekitar
50km. jalan yang naik turun bukit pun kita lalui dengan senang dan pantang
menyerah.
Dihari ketiga cuaca
tidak bersahabat, hujan pun turun saat kita sedang diperjalanan. Tapi hujan
bukan halangan untuk berhenti berjalan. Dari dalam diriku ada semangat yaitu nama Mansa dan
orangtua. Jika dipejalanan ada salah satu teman yg kecapekan dan mengeluh pasti
disemangatin karena prinsip dari Mansa tidak ada yang masuk mobil ambulan dan
tidak ada yang meminta obat. Prinsip tersebut menjadi dorongan untuk kita
selalu semangat
dan harus kuat berjalan. Basah kuyup kita jalani dengan senang hati. PDT memang
membuat keluarga baru, teman baru, sahabat baru, dan hari yang baru. Sampai di
basecamp kira-kita jam lima
sore, sampai dibasecamp rasanya capek, lelah, badan sakit, dan ingat orangtua,
tetapi itu tidak menjadi halangan. Sampai di basecamp juga langsung mendirikan
biovac. Pada malam harinya hujanpun turun begitu deras, barang-barang yang ada
didalam biovac kita amankan di sekolah dasar dekat dengan basecamp. Saya dan
teman-teman akhirnya juga tidur di SD walaupun
itu juga sedikit kehujanan. Pada waktu itu kami haus dan tidak membawa
minum, minumnya masih didalam biovac dan akhirnya kamipun minum air hujan yang
jatuh dari genting. Hal itu mungkin baru pertama kalinya aku minum air hujan
apalagi yang turun dari genting. Ada yang melihat kami minum air hujan, orang
itupun beranggapan air yg turun dari genting itu kotor, tapi itu tidak
bermasalah dengan kami karen kami anak PDT yang tidak takut dengan kotor.
Pada hari keempat kita
tidak berjalan, karena hari itu khusus untuk lomba. Ada lomba ketrampilan
kepramukaan, desain batik, fotografi, poster, asal terampil, FKR dsb. Saya ikut lomba ketrampilan
kepramukaan yang berjumlah enam
orang, yaitu dua
cewek dan empat
cowok. Dilomba itu aku
dan teman-teman tetap berjalan tetapi tidak begitu jauh, hanya melewati pos-pos
dan dipos itu ada sebuah tugas dari panita. Dipos pertama kita disuruh PPGD
(petolongan pertama gawat darurat). Lalu kita melanjutkan perjalanan ke pos
kedua, yaitu kita disuruh membuat peta lapangan yang ditentukan oleh panita. Di
pos ketiga kita akan SIJ (Simpul Ikat Jerat) yaitu disungai ada yang naik
jembatan dengan tali prusik dan ada yang turun jembatan dengan tali. Setelah
itu kami melanjutkan perjalanan lagi mnuju pos keempat yaitu komunikasi
lapangan. Disitu kita disuruh berkomunikasi dengan jarak yang jauh dan
berkomunikasi dengan sandi morse dan sandi simapur. Setelah selesai kita
melanjutkan perjalan kepos lima pos yang terakhir yang berada dilapangan
basecamp. Disitu kita disuruh membangun biovac dan memasak dalam waktu 15
menit. Kami menyelesaikan pas 15 menit, karena jika lebih dari 15 menit akan
mendapat poin minus (-).
Pada hari terakhir perjalanan mnuju ke
Balai Kota, kita berjalan sampai balai kota jam tiga sore. Jam empat adalah upacara penutupan dan pengumuman lomba.
Dan tidak disangka Mansa mendapat piala empat yaitu lomba desain batik juara satu, poster juara tiga, Festifal kesenian rakyat juara tiga, dan ketrampilan kepramukaan juara
tiga. Walaupun ketrampilan kepramukaan juara 3, tapi aku juga merasa sedikit menyesal karena
saat latihan aku
tidak serius. Aku
berjanji tahun depan akan ikut PDT lagi dan siap menjadi juara dan latihan lebih
serius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar